Gak Paham Coding? Tetap Bisa Bikin Workflow Sendiri!
- Virtuenet
- 26 Jun
- 3 menit membaca

Pernahkah Anda mengalami situasi seperti ini: ingin mengajukan cuti, tapi harus mengirim chat ke atasan, menunggu respon, lalu mengisi formulir manual di Excel?
Atau ingin klaim reimbursement, namun masih harus mencetak bukti fisik dan menyerahkannya langsung ke Finance?
Jika iya, Anda tidak sendirian.
Masih banyak perusahaan, terutama yang sedang tumbuh, yang bergantung pada proses kerja manual.
Padahal saat ini, sudah tersedia berbagai tools yang bisa membantu menyederhanakan alur kerja dengan otomatisasi, bahkan tanpa perlu kemampuan coding sama sekali.
Dan yang lebih menarik, Anda tidak perlu menjadi programmer untuk memulainya.
Mengapa Proses Manual Bikin Kerja Makin Berat?
Contoh real di kantor:
Approval cuti via chat personal dan sering lupa
Pengajuan klaim reimbursement harus print bukti fisik
Reminder meeting kirim manual satu-satu
Input data penjualan bolak-balik antar tim
Proses-proses seperti ini menyita waktu, berisiko tinggi terhadap kesalahan, dan secara tidak langsung menurunkan produktivitas tim.
Seringkali, keraguan untuk beralih ke sistem otomatis muncul karena anggapan bahwa membangun workflow memerlukan keahlian teknis atau biaya besar untuk menyewa developer.
Padahal, saat ini sudah tersedia solusi yang jauh lebih mudah.
Workflow Otomatis: Nggak Harus Ribet, Nggak Harus Ngerti Coding
Secara sederhana, workflow otomatis adalah alur kerja yang berjalan secara otomatis berdasarkan pemicu tertentu, tanpa tindakan manual terus-menerus.
Contohnya:
Seorang karyawan mengisi formulir cuti ā data otomatis tersimpan di sistem ā notifikasi dikirim ke atasan ā status persetujuan diterima kembali oleh karyawan melalui notifikasi.
Proses seperti ini dapat dilakukan dengan efisien, tanpa bolak-balik chat atau dokumen fisik. Dan kabar baiknya, sistem seperti ini sudah dapat dibangun oleh siapa pun di dalam tim.
Kenalan dengan Lark: Satu Tools untuk Workflow Digital Tanpa Coding

Salah satu platform kolaborasi yang menyediakan fitur lengkap untuk membangun workflow otomatis tanpa coding adalah Lark.
Lark adalah platform kolaborasi all in one yang memiliki fitur:
Chat, video call, dan kalender
Dokumen kolaboratif
Formulir dan approval otomatis
Lark Base: sistem database seperti Airtable
Automation: atur trigger-action seperti Zapier
Semua fitur tersebut dapat digunakan tanpa memerlukan dukungan tim IT. Hanya dengan pemahaman workflow tim Anda, proses digitalisasi bisa segera dimulai.
Contoh Workflow Sederhana di Lark
Pengajuan Cuti Karyawan:
Karyawan mengisi formulir cuti melalui Lark Form.
Data otomatis tercatat di Lark Base sebagai database internal.
Sistem mengirim notifikasi ke manager untuk approval.
Status disetujui atau ditolak dikirimkan kembali ke karyawan via notifikasi chat.
Update Stok Harian dari Outlet:
Tim outlet mengisi formulir update stok setiap hari.
Data langsung masuk ke dashboard pemantauan di Lark Base.
Jika terdeteksi selisih stok, sistem otomatis mengirim notifikasi ke supervisor.
Langkah Pertama Memulai Workflow Otomatis Sendiri

Identifikasi proses manualĀ yang sering Anda lakukan (cuti, lembur, pengajuan dana, dsb)
Buat formulir digital di Lark
Hubungkan ke Lark Base untuk menyimpan data
Atur trigger otomatis untuk notifikasi atau approval
Coba jalankan, lalu evaluasi, kemudian perbaiki, dan scale ke divisi lain
Tidak perlu tunggu punya tim IT. Mulai dari yang kecil, dan rasakan dampaknya langsung ke efisiensi tim.
Kalau Workflow-nya Lebih Kompleks? Pakai Lark Open Platform

Untuk workflow yang butuh integrasi lebih dalam misalnya ke sistem ERP, CRM, atau dashboard internal, Lark menyediakan fitur Open PlatformĀ yang memungkinkan developer menghubungkan Lark dengan sistem eksternal menggunakan API, webhook, dan custom bot.
Beberapa platform yang bisa diintegrasikan dengan Lark Open Platform antara lain:
ERP & Finance: Oracle NetSuite, SAP, Jurnal, QuickBooks
CRM: Salesforce, Mekari Qontak, HubSpot
HR System: Talenta, Darwinbox, BambooHR
Task Management: Jira, Trello, Asana
Cloud Storage: Google Drive, Dropbox, OneDrive
Messaging & Collaboration: Slack, Microsoft Teams
Project Tools & DevOps: GitHub, GitLab, Jenkins
Dengan kemampuan ini, Lark bukan hanya jadi alat kolaborasi tapi juga pusat integrasi digital yang bisa disesuaikan dengan sistem teknologi yang digunakan perusahaan Anda.
Workflow Tanpa Coding vs. Pakai Open Platform
Kebutuhan | Tanpa Coding (Lark Base + Form) | Lark Open Platform |
Approval sederhana (cuti, reimburse) | ā Ya | ā Ya |
Integrasi ke ERP atau sistem internal | ā Tidak | ā Bisa |
Buat Bot atau Gadget custom | ā Tidak | ā Bisa |
Butuh skill coding? | ā Tidak | ā Ya |
Baiknya lagi, Anda tidak perlu memilih salah satu.
Bagi tim non teknis, Lark menyediakan fitur yang mudah digunakan tanpa coding, sementara untuk kebutuhan yang lebih kompleks, Lark Open Platform memberikan fleksibilitas lebih melalui integrasi khusus yang dapat dibangun oleh tim IT.
Otomatisasi Proses Kerja Sekarang Lebih Mudah dari Sebelumnya
Transformasi digital itu bukan cuma buat perusahaan besar.
Dengan tools seperti Lark, semua tim bisa mulai membangun workflow yang efisien, cepat, dan bisa disesuaikan dengan cara kerja masing-masing.
Dan jika Anda sudah punya sistem lain yang berjalan di perusahaan, Lark Open Platform siap bantu jembatani semuanya agar terintegrasi mulus.
Punya ide alur kerja yang ingin diotomatisasi? Sekarang Anda bisa merealisasikannya, tanpa harus jadi programmer.
Konsultasikan workflow otomatis yang cocok untuk bisnis Anda dengan Lark. Tim Virtuenet siap bantu implementasinya.