Serangan Cyber Lewat USB: Ancaman Nyata yang Terlupakan
- Virtuenet
- 18 Jun
- 6 menit membaca
Diperbarui: 1 hari yang lalu

Di balik ukurannya yang kecil dan bentuknya yang sederhana, USB (Universal Serial Bus) adalah salah satu perangkat yang paling umum digunakan di lingkungan kerja.
Baik untuk memindahkan file, mencetak dokumen, atau menyimpan backup data, USB sering menjadi alat serba guna yang terlihat aman.
Namun justru karena terlalu sering digunakan tanpa pengawasan, banyak orang tidak menyadari potensi bahaya yang tersembunyi di dalamnya.
Dalam praktiknya, USB bisa menjadi jalur masuk yang sangat efektif bagi peretas untuk melancarkan serangan cyber ke sistem internal perusahaan.
Di era di mana keamanan digital jadi prioritas, justru serangan lewat perangkat USB sering dilupakan.
Padahal, dampaknya bisa menghentikan operasional, mencuri data sensitif, bahkan merusak perangkat secara fisik.
Kenapa USB Masih Jadi Jalur Favorit Serangan Cyber?

USB adalah perangkat yang sering berpindah antar komputer, tidak memerlukan koneksi internet, dan hampir semua orang menggunakannya, sehingga peran pengguna sangat penting dalam menjaga keamanan. Edukasi pengguna terkait risiko USB menjadi kunci untuk mencegah serangan.
Ini menjadikannya salah satu sarana paling efektif bagi peretas untuk menyebarkan malware, ransomware, hingga spyware. USB juga dapat digunakan untuk menginfeksi aplikasi yang diinstal di komputer, sehingga memperluas potensi serangan.
Masalahnya, banyak perusahaan belum punya kebijakan yang tegas terkait penggunaan USB. Hal ini meningkatkan risiko data dan sistem diakses tanpa izin melalui USB yang tidak terkontrol.
Dan lebih buruk lagi, tidak semua endpoint punya perlindungan aktif terhadap ancaman ini.
Jenis-Jenis Serangan Cyber Lewat USB
1. Auto-Run Malware
Begitu USB dicolokkan, malware bisa langsung aktif secara otomatis tanpa perlu dibuka file-nya.
Ini disebut auto-run attack, dan sangat sulit terdeteksi jika sistem Anda belum diperkuat.
2. BadUSB Attack
Serangan ini jauh lebih canggih. Firmware USB dimodifikasi agar berperilaku seperti keyboard atau mouse.
Hasilnya, USB bisa mengetik perintah sendiri dan membuka backdoor ke sistem Anda.
3. Phishing via Dokumen USB
File dokumen seperti Word atau Excel yang ada dalam USB bisa disisipi macro berbahaya. Serangan phishing melalui USB sering meniru teknik phishing melalui email, di mana korban diarahkan untuk membuka pesan atau link yang tampak sah.
Begitu dibuka, macro ini bisa mencuri data atau memasang keylogger. Pesan dalam dokumen bisa berisi instruksi untuk mengunjungi situs atau situs web palsu yang dirancang untuk mencuri informasi.
Risiko lain adalah situs web palsu yang meniru halaman login resmi, sehingga pengguna tertipu untuk memasukkan data sensitif.
4. Data Theft (Pencurian Data)
Tanpa pengawasan, siapa pun bisa menggunakan USB untuk menyalin data sensitif dari komputer kantor, termasuk informasi pribadi karyawan atau pelanggan yang juga bisa dicuri melalui metode ini.
Ini sering terjadi di kantor yang tidak memiliki sistem endpoint monitoring.
5. USB Killer
Jenis serangan fisik, di mana USB berisi komponen elektrik yang menghasilkan lonjakan arus dan merusak motherboard hanya dalam hitungan detik.
Siapa yang Paling Rentan?
Sumber daya digital dan data penting menjadi target utama serangan melalui USB.
Perusahaan yang belum menggunakan software endpoint security.
Organisasi dengan banyak karyawan yang bekerja hybrid/mobilitas tinggi.
Bisnis yang sering menggunakan perangkat eksternal tanpa kontrol akses.
Organisasi yang belum memiliki manajemen identitas dan akun yang baik, sehingga meningkatkan risiko akses tidak sah.
Sektor dengan infrastruktur kritis seperti energi, komunikasi, atau transportasi sangat rentan terhadap serangan USB.
Institusi pendidikan, manufaktur, hingga UMKM yang mengandalkan USB sebagai media transfer utama.
Dampaknya Lebih dari Sekadar Kehilangan File
Serangan lewat USB bisa menyebabkan:
Downtime operasional akibat sistem rusak.
Kebocoran data penting, termasuk data pelanggan dan keuangan.
Gangguan layanan kepada pelanggan akibat serangan USB, yang dapat menurunkan kualitas layanan dan kepercayaan pengguna.
Reputasi bisnis hancur karena dianggap tidak menjaga keamanan data.
Tuntutan hukum akibat pelanggaran regulasi seperti GDPR atau UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) di Indonesia.
Pentingnya komunikasi yang efektif dengan pelanggan dan publik saat terjadi insiden keamanan untuk menjaga kepercayaan dan reputasi perusahaan.
Perlindungan Data Pribadi di Era USB
Di era digital saat ini, perlindungan data pribadi menjadi semakin krusial, terutama dengan maraknya penggunaan perangkat USB di lingkungan kerja maupun pribadi. USB yang tidak terproteksi dapat menjadi pintu masuk bagi pelaku serangan siber untuk mengakses informasi sensitif dan data pribadi tanpa izin. Untuk melindungi data dari ancaman kejahatan siber, organisasi dan individu perlu menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat.
Salah satu strategi utama adalah mengenkripsi data yang tersimpan di USB. Dengan enkripsi, hanya pihak yang memiliki otorisasi yang dapat mengakses informasi sensitif, sehingga membatasi akses bagi pelaku yang tidak sah. Selain itu, penggunaan firewall dan perangkat lunak antivirus yang selalu diperbarui dapat membantu mencegah malware dan serangan yang menargetkan data pribadi melalui USB. Tidak kalah penting, membiasakan diri untuk tidak sembarangan mencolokkan USB ke perangkat publik atau tidak dikenal juga merupakan langkah sederhana namun efektif dalam menjaga keamanan data.
Dengan menerapkan kebijakan perlindungan data pribadi yang ketat dan memanfaatkan teknologi keamanan, Anda dapat melindungi data sensitif dari ancaman serangan siber yang semakin canggih. Ingat, keamanan data adalah investasi penting untuk menjaga reputasi dan kepercayaan pelanggan maupun mitra bisnis Anda.
Manajemen Risiko: Mengukur dan Mengelola Ancaman USB
Manajemen risiko merupakan fondasi utama dalam menjaga keamanan data dari ancaman yang datang melalui perangkat USB. Proses ini dimulai dengan mengidentifikasi potensi serangan siber yang dapat mengancam data pribadi dan sistem organisasi, seperti malware, ransomware, atau pencurian data melalui USB yang terinfeksi. Setelah ancaman teridentifikasi, langkah berikutnya adalah mengukur tingkat risiko yang mungkin ditimbulkan terhadap keamanan data dan operasional bisnis.
Untuk mengelola risiko secara efektif, organisasi perlu menerapkan berbagai teknologi keamanan, seperti antivirus, firewall, dan enkripsi data, yang dapat mencegah serangan sebelum berdampak lebih jauh. Selain itu, penting untuk melakukan evaluasi dan pemantauan secara berkala terhadap sistem dan perangkat yang digunakan, guna mendeteksi potensi ancaman dengan cepat dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Sebagai contoh, membatasi penggunaan USB hanya pada perangkat yang telah diverifikasi dan menerapkan kebijakan akses berbasis peran dapat mengurangi risiko kebocoran data. Dengan manajemen risiko yang terstruktur, organisasi dapat merespons ancaman dengan lebih cepat dan efisien, serta menjaga keamanan data pribadi dari berbagai serangan siber yang terus berkembang.
Pemantauan Keamanan: Deteksi Dini dan Respons Cepat
Pemantauan keamanan yang efektif adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman siber yang datang melalui perangkat USB. Dengan memantau aktivitas perangkat yang terhubung ke jaringan secara real-time, organisasi dapat mendeteksi potensi serangan sebelum malware atau ancaman lain menyebar ke sistem yang lebih luas. Proses ini melibatkan penggunaan sistem monitoring yang mampu mengidentifikasi perangkat USB mencurigakan, aktivitas transfer data yang tidak biasa, atau upaya akses tidak sah.
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih besar. Begitu ancaman teridentifikasi, respons cepat harus segera dilakukan untuk mengisolasi perangkat yang terinfeksi dan menghentikan penyebaran malware di jaringan. Memiliki tim keamanan yang siap bertindak dan sistem notifikasi otomatis akan sangat membantu dalam proses ini.
Dengan pemantauan keamanan yang terintegrasi, organisasi tidak hanya mampu mencegah serangan siber, tetapi juga dapat meningkatkan ketahanan sistem terhadap ancaman baru yang terus bermunculan. Ingat, semakin cepat ancaman terdeteksi dan direspons, semakin kecil risiko kerugian yang harus ditanggung.
Pengelolaan Insiden: Siap Hadapi Serangan USB
Tidak ada sistem yang benar-benar kebal dari serangan siber, termasuk serangan yang datang melalui perangkat USB. Oleh karena itu, pengelolaan insiden menjadi langkah penting untuk meminimalkan dampak dan mencegah penyebaran ancaman lebih lanjut. Ketika serangan terjadi, organisasi harus segera mengidentifikasi sumber serangan dan membatasi akses ke jaringan untuk mencegah kerusakan yang lebih luas.
Langkah-langkah pengelolaan insiden meliputi isolasi perangkat yang terinfeksi, analisis forensik untuk mengetahui bagaimana serangan terjadi, serta pemulihan sistem agar operasional dapat berjalan kembali dengan aman. Selain itu, penting untuk melakukan evaluasi pasca-insiden guna mengidentifikasi celah keamanan dan memperbaiki kebijakan atau prosedur yang ada.
Dengan memiliki proses pengelolaan insiden yang matang, organisasi dapat merespons serangan USB dengan lebih efektif, menjaga keamanan data, dan memastikan bahwa ancaman serupa tidak terulang di masa depan. Pengelolaan insiden yang baik juga menunjukkan komitmen organisasi dalam melindungi data pribadi dan kepercayaan pelanggan.
Cara Melindungi Perusahaan dari Ancaman USB
1. Nonaktifkan Auto-Run di Semua Perangkat
Ini langkah teknis sederhana yang efektif untuk mencegah malware otomatis berjalan saat USB dicolokkan.
2. Terapkan Kebijakan Penggunaan USB
Batasi siapa saja yang boleh menggunakan USB dan perangkat eksternal lainnya.
Gunakan pendekatan zero trust, yaitu sistem keamanan yang tidak langsung mempercayai perangkat apa pun sebelum diverifikasi.
3. Edukasi Tim Internal
Karyawan perlu paham bahwa ancaman cyber bisa datang dari mana saja, bahkan dari flashdisk yang “kelihatannya bersih.”
4. Gunakan Software Keamanan USB seperti SealSuite
SealSuite membantu memantau perangkat yang terhubung, mencegah akses USB tidak dikenal, dan melindungi data sensitif dari kebocoran.

SealSuite adalah platform keamanan cyber lengkap yang dirancang untuk melindungi perusahaan dari berbagai ancaman digital, termasuk dari perangkat eksternal seperti USB maupun tantangan BYOD (Bring Your Own Device).
Fitur SealSuite yang Relevan:
Endpoint Management & Security
Mengelola dan memantau semua perangkat yang terhubung ke sistem.
Mendeteksi aktivitas mencurigakan dari perangkat endpoint, termasuk akses data dari USB.
Mendukung enkripsi data dan penghapusan jarak jauh jika terjadi insiden.
Fitur perlindungan web untuk mencegah akses ke situs berbahaya melalui perangkat USB.
Mendukung manajemen akun dan identitas pengguna untuk memastikan hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses data dan sistem.
Layanan dukungan dan pemantauan disediakan oleh SealSuite untuk memastikan keamanan berkelanjutan.
Data Loss Prevention (DLP)
Mendeteksi dan melindungi data sensitif agar tidak bocor melalui perangkat eksternal.
Memberikan kontrol atas aktivitas transfer data, termasuk potensi penyalahgunaan USB.
Zero Trust Access Control
Tidak ada perangkat yang dipercaya secara default semuanya harus diverifikasi.
Meningkatkan keamanan dengan meminimalkan risiko dari perangkat tidak sah.
Integrasi Multi-Platform
Kompatibel dengan Windows, macOS, Linux, Android, dan iOS.
Mendukung integrasi ke sistem internal melalui API dan SCIM.
Dengan SealSuite, Anda tidak hanya melindungi perangkat, tapi juga memastikan sistem keamanan tetap terpusat dan dapat dikendalikan secara proaktif.
Saatnya Berhenti Remehkan Ancaman USB
Di dunia digital yang makin kompleks, USB bukan lagi perangkat sederhana. Ia bisa menjadi senjata yang membuka akses bagi serangan berbahaya, jika tidak ditangani dengan tepat.
Apakah sistem Anda sudah punya proteksi untuk itu?
Jika belum, waktunya berinvestasi pada solusi keamanan endpoint yang tangguh, seperti SealSuite, agar ancaman kecil tidak berubah menjadi kerugian besar.
Ingin tahu bagaimana SealSuite bisa membantu Anda mengamankan perangkat dan mencegah serangan USB?
Konsultasi gratis sekarang dengan tim kami dan temukan solusi keamanan yang cocok untuk bisnis Anda.