top of page

Sering Revisi Anggaran? Ini Cara Buat Skenario Alternatif

Jedox

Dalam dunia bisnis, revisi anggaran sering kali jadi rutinitas yang melelahkan. Baru saja anggaran disahkan, tiba-tiba ada kondisi tak terduga: harga bahan baku naik, permintaan pasar turun, atau biaya operasional melonjak.

Akhirnya, tim finance harus lembur lagi, mgengulang dari awal, dan berharap revisi kali ini yang terakhir.

Tapi kalau revisi ini terjadi terus-menerus, perlu ada pertanyaan yang diajukan: apakah sejak awal kita sudah menyusun anggaran dengan cukup skenario cadangan?


Revisi Anggaran Itu Wajar, Tapi Terlalu Sering Bisa Bahaya

Dalam kondisi pasar yang dinamis, anggaran memang bukan sesuatu yang pasti. Perubahan bisa terjadi kapan saja.

Namun ketika perubahan itu tidak diantisipasi dan semua angka harus disesuaikan lagi secara manual maka proses anggaran bukan lagi alat bantu keputusan, melainkan beban.

Dampaknya pun nyata:

  • Cash flow jadi tidak terkontrol

  • Manajemen kesulitan mengambil keputusan strategis

  • Kredibilitas tim finance di mata eksekutif bisa menurun

Padahal, semua ini bisa diminimalisir jika sejak awal perencanaan dilakukan dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan adaptif.


Akar Masalahnya: Anggaran Dibuat Tanpa Skenario Cadangan

Mayoritas perusahaan masih menggunakan pendekatan perencanaan statis. Artinya, mereka hanya membuat satu versi anggaran biasanya berdasarkan asumsi ā€œnormalā€.

Tidak ada simulasi ā€œbagaimana jika penjualan turun 15%?ā€ atau ā€œbagaimana kalau biaya logistik naik?ā€

Akibatnya? Ketika kenyataan tidak sesuai skenario tunggal tadi, terpaksa revisi pun dilakukan.


Solusinya: Gunakan Perencanaan Skenario (Scenario Planning)

Scenario planningĀ bukan ramalan masa depan. Ini adalah cara untuk mempersiapkan berbagai kemungkinan, sehingga saat kondisi berubah, Anda tidak panik karena sudah tahu langkah antisipasinya.

Dengan menyusun beberapa skenario (optimis, moderat, pesimis), perusahaan bisa:

  • Menilai risiko lebih awal

  • Menyesuaikan strategi tanpa harus bongkar total anggaran

  • Mengambil keputusan lebih cepat


What-If Planning: Simulasi Anggaran Tanpa Takut Salah

What-if planning adalah metode simulasi anggaran yang memungkinkan Anda menguji berbagai skenario.

Misalnya jika harga bahan baku naik, penjualan menurun, atau biaya operasional bertambah dan langsung melihat dampaknya terhadap laporan keuangan, seperti profit, cash flow, hingga proyeksi anggaran, tanpa perlu menghitung ulang semuanya secara manual.


Teknologi yang Membantu: Jedox dan Kekuatan What-If Analysis-nya

What if Analysis

Semua langkah di atas akan jauh lebih efektif jika didukung oleh teknologi yang tepat. Melakukan simulasi skenario dan revisi anggaran secara manual di spreadsheet jelas melelahkan, penuh risiko error, dan tidak scalable.

Itulah kenapa software seperti Jedox jadi game-changer.

Jedox adalah platform Enterprise Performance Management (EPM)Ā yang dirancang untuk mempermudah proses budgeting, forecasting, dan scenario planning.

Dan fitur yang paling menonjol untuk urusan ini adalah: What-If Analysis.

Apa yang Bisa Dilakukan dengan What-If Analysis di Jedox?

Jedox

Dengan fitur ini, Anda bisa:

  • Mengubah asumsi (harga bahan baku, volume penjualan, kurs, dan lainnya)

  • Melihat dampaknya ke seluruh laporan keuangan dalam hitungan detik

  • Membandingkan banyak skenario secara berdampingan lewat dashboard interaktif

  • Menyimpan & membagikan hasil simulasi ke seluruh tim tanpa harus kirim Excel ke mana-mana

Semua ini bisa dilakukan secara real-time dan kolaboratif, tanpa proses manual yang melelahkan.


Kenapa Ini Penting?

Jedox

Karena ketidakpastian adalah bagian dari bisnis. Anda butuh alat yang bisa menjawab ā€œseandainyaā€¦ā€ secara cepat, akurat, dan strategis.

Dengan Jedox:

  • Anda bisa membuat berbagai simulasi dari satu model anggaran

  • Semua perhitungan otomatis diperbarui begitu parameter berubah

  • Keputusan bisa diambil lebih cepat, tanpa harus menunggu laporan versi terbaru dari masing-masing tim

Fitur Tambahan yang Mendukung

Selain What-If, Jedox juga menawarkan:

  • Driver-Based Planning – semua skenario berbasis faktor pemicu bisnis

  • AI Forecasting – proyeksi otomatis berbasis machine learning

  • Data Integration – terhubung ke ERP, CRM, dan BI tools lainnya

  • Excel Add-In – bisa tetap bekerja dalam antarmuka yang familiar


Lebih Siap Hadapi Ketidakpastian, Lebih Sedikit Revisi

Perusahaan yang menggunakan skenario dan what-if analysis:

  • Lebih adaptif dalam menghadapi perubahan pasar

  • Mengambil keputusan lebih cepat dan tepat

  • Mengurangi jumlah revisi anggaran yang tidak perlu

  • Meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap proses budgeting

Anggaran tidak lagi jadi beban, tapi alat navigasi bisnis yang dinamis.


Jika perusahaan Anda sering revisi anggaran, mungkin saatnya bertanya: apakah selama ini kita hanya mengandalkan satu skenario yang kita anggap pasti?

Dengan menggunakan scenario planning dan what-if analysis, Anda tidak hanya menyusun anggaran tapi juga membangun ketahanan keuangan.

Dan dengan platform seperti Jedox, semua ini bisa dilakukan secara lebih cepat, akurat, dan terintegrasi.

Pelajari bagaimana Jedox bisa membantu tim Anda membuat perencanaan yang lebih fleksibel, kolaboratif, dan siap menghadapi perubahan apa pun. Tim Virtuenet siap bantu Anda memulainya.



Virtuenet IG Background 01.jpg
lark lets get started.jpg

Hubungi kami sekarang!

Thanks for submitting!

Virtuenet IG Background Blog.jpg
Virtuenet by Prasetia logo

Graha Aruna, Jalan Antara No. 47
Kel. Pasar Baru, Sawah Besar
Jakarta Pusat 10710

whatsapp number
virtuenet instagram
virtuenet linkedin
virtuenet youtube

@2024 Virtuenet by Prasetia

bottom of page