Kenapa Proyek Banyak Tak Selalu Berarti Untung Banyak?
- Virtuenet

- 12 Agu
- 3 menit membaca

Dalam bisnis jasa atau proyek, punya banyak klien dan pekerjaan seakan menjadi tanda keberhasilan.
Kalender penuh, tim sibuk, pipeline padat semuanya terdengar menjanjikan. Tapi, pernahkah Anda mengalami situasi di mana proyek terus berdatangan, namun margin keuntungan justru makin tipis?
Jika iya, Anda tidak sendirian. Banyak perusahaan yang terlihat sibuk di permukaan, tapi kesulitan menjaga profitabilitas.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Banyak Proyek, Banyak Masalah?
Menangani banyak proyek secara bersamaan memang bisa membuka peluang besar. Tapi tanpa sistem pengelolaan yang tepat, beban kerja tinggi justru bisa menjadi jebakan finansial.
Berikut beberapa masalah umum yang sering muncul:
Tidak Tahu Proyek Mana yang Untung
Tanpa pelacakan biaya dan pendapatan per proyek, semuanya terlihat ābaik-baik saja.ā
Akibatnya, proyek yang merugi bisa terselip begitu saja di antara yang menguntungkan, dan perusahaan tidak pernah benar-benar tahu sumber margin tipisnya.
Biaya Membengkak Tanpa Terpantau
Ketiadaan sistem budgeting dan pemantauan real-time membuat overbudget baru disadari di akhir proyek.
Pada titik itu, tidak ada lagi yang bisa diselamatkan selain menerima kenyataan: proyek rugi.
Keputusan Dibuat Berdasarkan Insting
Saat data tidak tersedia secara akurat, keputusan penting seperti penentuan harga, alokasi tim, atau durasi pengerjaan lebih sering didasarkan pada perkiraan.
Ini membuka celah besar untuk kesalahan strategis yang berdampak langsung pada margin.
Kunci Utama: Visibilitas Margin Proyek
Satu hal yang sering terlupakan dalam manajemen proyek adalah profitabilitas per proyek. Padahal, ini adalah metrik paling penting untuk memastikan bisnis tetap sehat.
Anda perlu tahu:
Proyek mana yang benar-benar menghasilkan
Di mana pembengkakan biaya terjadi
Seberapa besar deviasi antara estimasi dan realisasi
Tanpa visibilitas ini, Anda bisa dengan mudah terjebak dalam kondisi ākerja keras, tapi nggak cuan.ā
Solusi: Gunakan Sistem ERP yang Bisa Analisis Margin Proyek
Untuk keluar dari jebakan margin tipis, perusahaan membutuhkan sistem yang mampu mencatat dan menganalisis biaya proyek secara otomatis dan real-time.
Di sinilah Oracle NetSuite ERPĀ berperan penting. Sebagai solusi berbasis cloud, NetSuite menyediakan fitur lengkap untuk mengelola seluruh siklus proyek dari budgeting, eksekusi, hingga pelaporan profitabilitas.
Fitur NetSuite ERP untuk Mengelola Profitabilitas Proyek
Agar perusahaan bisa menjaga margin proyek tetap sehat, berikut adalah fitur-fitur utama NetSuite ERPĀ yang mendukung pengelolaan proyek secara menyeluruh dan berbasis data:
1. Project CostingĀ

Fitur ini mencatat seluruh biaya proyek, termasuk:
Biaya tenaga kerja berdasarkan timesheet
Material dan pembelian
Vendor atau subkontraktor
Overhead yang dialokasikan ke proyek
Semua data ini otomatis terhubung dan diperbarui secara real-time.
Manfaat:Ā Tidak perlu lagi menyusun laporan manual semua biaya langsung tercermin dalam laporan proyek Anda.
2. Project BudgetingĀ

Anda bisa membuat anggaran per proyek secara rinci:
Biaya per fase pekerjaan
Target revenue dan margin
Estimasi jam kerja tim
NetSuite akan terus memantau realisasi terhadap budget dan mengirimkan peringatan jika terjadi deviasi signifikan.
Manfaat:Ā Hindari pembengkakan biaya dan kendalikan margin dari awal.
3. Project Profitability ReportĀ

Laporan ini memberikan:
Ringkasan pendapatan, biaya, dan margin per proyek
Perbandingan target vs aktual
Filter berdasarkan klien, project manager, atau lokasi
Manfaat:Ā Anda tahu proyek mana yang menguntungkan, mana yang harus dievaluasi.
4. Time Tracking & Timesheet ManagementĀ

Tim proyek dapat mengisi timesheet langsung ke sistem. Setiap jam kerja dihitung sebagai bagian dari total biaya proyek.
Fitur pendukung:
Approval workflow
Tarif jam kerja yang bisa disesuaikan
Integrasi langsung dengan payroll
Manfaat:Ā Hitung biaya SDM secara akurat dan hindari kesalahan estimasi.
5. Resource AllocationĀ

Pantau beban kerja dan ketersediaan tim lintas proyek.
Alokasikan tenaga kerja secara efisien
Hindari overbooking atau idle time
Kelola kapasitas tim dengan data real-time
Manfaat:Ā Operasional jadi efisien tanpa beban biaya tersembunyi.
6. Billing & Revenue RecognitionĀ

Untuk proyek dengan pembayaran bertahap atau milestone, Anda bisa:
Mengatur penagihan otomatis berdasarkan progres
Mengatur pengakuan pendapatan secara bertahap sesuai progres proyek, agar laporan keuangan tetap akurat dan tidak berlebihan
Melacak cash flow proyek dengan lebih akurat
Manfaat:Ā Arus kas proyek lebih sehat dan mudah dipantau.
Hasilnya: Margin Lebih Sehat, Bisnis Lebih Siap Tumbuh
Dengan kontrol penuh atas biaya, alokasi, dan pendapatan proyek, perusahaan bisa:
Fokus pada proyek dengan margin terbaik
Menghindari proyek rugi sejak awal
Menyusun strategi penawaran dan harga yang lebih akurat
Meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas tim
NetSuite bukan hanya mencatat data tetapi membantu Anda mengambil keputusan berbasis margin, bukan asumsi.
Proyek yang banyak tidak otomatis berarti untung yang besar. Tanpa kontrol margin dan visibilitas biaya yang jelas, perusahaan justru berisiko kehabisan sumber daya untuk proyek yang tidak menguntungkan.
Dengan fitur-fitur NetSuite ERP seperti Project Costing, Budgeting, Profitability Reporting, dan Time Tracking, Anda dapat memantau performa proyek secara real-time dan menjaga agar setiap proyek benar-benar memberikan nilai tambah bagi bisnis Anda.
Ingin Tahu Proyek Mana yang Benar-Benar Menguntungkan? Tim Virtuenet siap bantuĀ Anda menganalisis margin proyek, mengoptimalkan pengelolaan biaya, dan memilih solusi ERP yang sesuai kebutuhan bisnis Anda.

%20sponsor.png)




