top of page

Keamanan Data ChatGPT: Jangan Asal Pakai, Data Perusahaan Bisa Bocor!

ChatGPT

ChatGPT sudah jadi “teman kerja baru” banyak orang di kantor. Dari marketing, HR, finance, sampai developer, semuanya bisa memanfaatkan ChatGPT untuk mempercepat pekerjaan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana penggunaan ChatGPT di lingkungan kerja dapat membawa manfaat sekaligus risiko, terutama terkait keamanan data perusahaan.

Alasannya sederhana: cepat, praktis, dan bisa menghemat waktu kerja. Tidak heran kalau banyak karyawan yang mengandalkan ChatGPT dalam pekerjaan sehari-hari.

Namun, di balik efisiensi itu ada risiko besar yang sering luput diperhatikan. Tanpa sadar, karyawan bisa saja memasukkan data perusahaan yang sensitif ke dalam ChatGPT.


Pengenalan ChatGPT

ChatGPT adalah aplikasi chatbot AI yang dikembangkan oleh OpenAI, dirancang untuk membantu pengguna dalam berbagai aktivitas seperti menjawab pertanyaan, memberikan informasi, hingga menyusun konten.

Chatbot AI ini memanfaatkan model bahasa besar (LLM) yang mampu memahami dan merespons input pengguna secara alami.

Namun, di balik kemampuannya yang canggih, penggunaan ChatGPT juga membawa risiko kebocoran data dan penyalahgunaan informasi sensitif.

Setiap data yang dimasukkan ke dalam aplikasi ini, baik berupa pertanyaan maupun perintah, diproses oleh model AI yang berjalan di server eksternal.

Hal ini menimbulkan tantangan tersendiri dalam hal keamanan data, akses, dan privasi pengguna.

Oleh karena itu, penting bagi setiap organisasi untuk memahami bagaimana ChatGPT mengelola data dan potensi kebocoran yang bisa terjadi jika informasi sensitif tidak dijaga dengan baik.


Kenapa ChatGPT Bisa Jadi Celah Kebocoran Data?

ChatGPT pada dasarnya adalah layanan berbasis cloud dan merupakan salah satu alat AI yang kini semakin banyak digunakan sebagai teman kerja baru di berbagai perusahaan.

Semua input yang dimasukkan diproses di server eksternal milik penyedia layanan melalui platform web.

Artinya: data internal keluar dari lingkungan aman perusahaan, sehingga meningkatkan risiko keamanan saat menggunakan aplikasi berbasis web untuk data sensitif.

Kenapa ini berbahaya?

  • Server eksternal → perusahaan tidak punya kontrol penuh atas data yang dimasukkan.

  • Shadow AI → karyawan menggunakan ChatGPT pribadi tanpa izin tim IT.

  • Kurangnya edukasi → banyak karyawan tidak sadar bahwa data internal termasuk informasi sensitif.

  • Kasus nyata global → Samsung, Apple, hingga JPMorgan pernah melarang ChatGPT karena insiden data bocor.

Selain itu, penggunaan ChatGPT dan alat AI lainnya dapat menimbulkan ancaman berupa serangan siber atau kebocoran data, baik dari faktor internal maupun eksternal.

Tanpa pengawasan dan kontrol yang tepat, risiko ancaman ini semakin besar dan dapat berdampak serius pada keamanan data perusahaan.


Jenis Data yang Sering Tidak Disadari Bocor

Masalah terbesar adalah karyawan sering tidak menyadari bahwa mereka sedang membocorkan data penting. Beberapa contoh kasus yang rawan terjadi:

  • Laporan Keuangan → angka penjualan, biaya operasional, hingga proyeksi bisnis.

  • Data Pribadi Pelanggan & Karyawan → nomor HP, alamat email, hingga detail KTP atau payroll.

  • Strategi Bisnis & Roadmap Produk → rencana ekspansi, peluncuran produk baru, atau strategi marketing.

  • Source Code & API Key → data teknis yang sangat sensitif, termasuk kode program yang dapat dimanfaatkan hacker atau kompetitor.

Begitu data ini masuk ke sistem AI publik, perusahaan kehilangan kontrol penuh.


Di Mana ChatGPT Menyimpan Data Anda?

Setiap kali Anda menggunakan ChatGPT, data yang Anda masukkan, mulai dari pertanyaan, instruksi, hingga detail teknis akan disimpan di server milik OpenAI yang berlokasi di Amerika Serikat.

Selain isi percakapan, OpenAI juga mengumpulkan metadata seperti alamat IP, jenis perangkat, dan informasi lokasi pengguna.

Meskipun server tersebut diklaim aman, tetap ada risiko kebocoran data yang harus diwaspadai, terutama jika data sensitif perusahaan ikut tersimpan di sana.

Pengelolaan data oleh pihak ketiga seperti OpenAI berarti perusahaan kehilangan kontrol penuh atas keamanan data yang diunggah.

Oleh karena itu, penting untuk selalu mempertimbangkan risiko dan memastikan data yang dikirim ke ChatGPT tidak mengandung informasi rahasia atau sensitif yang dapat membahayakan perusahaan jika terjadi kebocoran.


Dampak Serius Jika Data Bocor

Kebocoran data bisa berakibat fatal, bukan hanya di level teknis. Berikut beberapa konsekuensinya:

  • Kerugian finansial → kompetitor bisa mengetahui strategi bisnis Anda lebih cepat.

  • Reputasi tercoreng → pelanggan kehilangan kepercayaan begitu tahu data mereka tidak aman.

  • Risiko hukum → pelanggaran regulasi seperti GDPR dan UU PDP di Indonesia bisa menjatuhkan sanksi besar.

  • Gangguan operasional → tim IT fokus memadamkan masalah ketimbang berinovasi.


Apakah ChatGPT Selalu Berbahaya?

Tentu saja tidak. ChatGPT tetap bisa jadi alat yang powerful dan aman jika digunakan dengan cara yang benar.

Masalahnya ada di cara pemakaian. Jika karyawan asal menyalin data internal lalu memasukkannya ke ChatGPT, jelas berbahaya.

Tapi dengan aturan yang jelas misalnya SOP tentang penggunaan AI risikonya bisa ditekan. Pengguna juga perlu memiliki opsi dan kontrol terhadap data mereka, seperti mematikan riwayat percakapan atau mengelola pengaturan privasi.

Selain itu, perusahaan harus menerapkan kebijakan keamanan yang ketat untuk penggunaan ChatGPT agar data tetap terlindungi.

Jadi, masalahnya bukan pada ChatGPT itu sendiri, melainkan bagaimana perusahaan mengatur penggunaannya.

Nah, di sinilah pentingnya solusi keamanan seperti SealSuite yang bisa melindungi data perusahaan tanpa harus menghentikan inovasi berbasis AI.


Bagaimana Cara Menghapus Data ChatGPT Saya?

Jika Anda ingin menghapus data yang pernah dimasukkan ke ChatGPT, langkah utama yang bisa dilakukan adalah menghapus akun ChatGPT Anda.

Setelah permintaan penghapusan akun diajukan, OpenAI akan menghapus seluruh data pengguna dalam waktu maksimal 30 hari.

Namun, perlu diingat bahwa data yang sudah digunakan untuk pelatihan model AI tidak dapat dihapus sepenuhnya dari sistem, karena telah menjadi bagian dari model AI yang lebih besar.

Oleh sebab itu, sebelum memasukkan informasi sensitif ke dalam ChatGPT, pastikan Anda memahami bagaimana data tersebut akan digunakan dan potensi risikonya.

Selalu bijak dalam membagikan data pribadi atau rahasia perusahaan agar keamanan informasi tetap terjaga.


SealSuite Sebagai Solusi Proteksi Data AI


SealSuite

SealSuite bukan sekadar software keamanan biasa. Ia adalah platform terpadu untuk tata kelola identitas, perangkat, jaringan, perangkat lunak, dan SaaS, yang dirancang mengikuti prinsip Zero Trust Security.

Artinya, setiap akses, data, dan perangkat selalu diverifikasi sebelum diberi izin.

SealSuite menawarkan fitur perlindungan dan perlindungan data yang komprehensif untuk menjaga keamanan dan privasi informasi sensitif perusahaan.

Platform ini juga memiliki kemampuan tinggi dalam mengelola dan melindungi data perusahaan, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi terkait keamanan data seperti GDPR dan CCPA.

Dengan SealSuite, perusahaan bisa tetap mendorong karyawan berinovasi dengan AI tanpa harus takut data bocor. Berikut fitur-fiturnya:


  1. SaaS & GenAI Protection

    SaaS

    Deteksi Shadow AI → mengenali jika ada karyawan menggunakan aplikasi AI tanpa izin IT.

    Kontrol penggunaan aplikasi → menentukan aplikasi apa yang boleh digunakan dan membatasi akses aplikasi berisiko.

    Pengawasan aktivitas AI → melacak data apa yang diinput karyawan ke AI, sehingga IT bisa mencegah data sensitif masuk.

    Manfaat: perusahaan tetap bisa mengadopsi ChatGPT atau AI lain, tapi dengan kendali penuh atas penggunaannya.


  2. Data Loss Prevention (DLP)

    Data Loss Prevention

    Klasifikasi data otomatis → mengenali mana data yang termasuk sensitif (misalnya nomor KTP, data keuangan, API key).

    Kebijakan input data → memblokir karyawan agar tidak bisa memasukkan data tertentu ke aplikasi eksternal.

    Enkripsi & proteksi real-time → mencegah transfer data tidak sah ke luar sistem perusahaan.

    Manfaat: data rahasia perusahaan tidak akan “tercecer” di platform publik, sekalipun karyawan tidak sengaja membagikannya.


  3. Identity & Access Management (IAM)

    Identity & Access Management

    Single Sign-On (SSO) → memudahkan login ke berbagai aplikasi dengan satu akun aman.

    Multi-Factor Authentication (MFA) → menambah lapisan keamanan saat karyawan mengakses aplikasi.

    Role-based access control → hak akses hanya diberikan sesuai jabatan atau kebutuhan pekerjaan, sehingga perlindungan hak pengguna lebih terjamin.

    Manfaat: meminimalkan risiko akun disalahgunakan untuk mengakses aplikasi AI atau data sensitif.


  4. Endpoint Security & Device Management

    Endpoint Security

    Mobile Device Management (MDM) → mengamankan perangkat kerja seperti laptop dan smartphone.

    Patch management & antivirus → memastikan semua perangkat terlindungi dari kerentanan.

    Remote wipe → jika perangkat hilang, data bisa dihapus jarak jauh agar tidak jatuh ke tangan yang salah.Manfaat: data perusahaan tetap aman, meskipun perangkat karyawan digunakan untuk mengakses ChatGPT di luar kantor.


  1. Network & Zero Trust Access

    Zero Trust Access

    Secure VPN & SD-WAN → menjaga keamanan koneksi internet karyawan, baik di kantor maupun remote.

    Network Access Control (NAC) → hanya perangkat yang lolos verifikasi yang bisa masuk jaringan perusahaan.

    Zero Trust Policy → setiap akses selalu diverifikasi, tanpa ada asumsi “aman” hanya karena berada di jaringan internal.

    Manfaat: mengurangi risiko intrusi dari luar saat karyawan menggunakan aplikasi cloud atau AI.


  2. Real-Time Monitoring & Compliance

    Monitoring

    Dashboard keamanan terpusat → IT bisa melihat semua aktivitas, dari login hingga penggunaan aplikasi AI.

    Alert & notifikasi otomatis → jika ada aktivitas mencurigakan, sistem akan memberi peringatan real-time dan dapat memberikan respons otomatis, seperti membatasi akses atau mengisolasi sistem.

    Kepatuhan regulasi → membantu perusahaan memenuhi standar keamanan seperti GDPR, ISO 27001, hingga UU PDP di Indonesia. Manfaat: memudahkan perusahaan menjaga keamanan sekaligus menghindari risiko hukum akibat kebocoran data.

Dengan kombinasi fitur di atas, SealSuite memberikan kontrol end-to-end: mulai dari identitas pengguna, perangkat, jaringan, hingga aplikasi SaaS dan AI seperti ChatGPT.


Tantangan dalam Implementasi AI untuk Deteksi Kebocoran Data

Menggunakan AI untuk mendeteksi kebocoran data memang menawarkan banyak keunggulan, namun implementasinya tidak lepas dari tantangan.

Salah satu tantangan utama adalah kualitas data yang digunakan untuk melatih sistem AI, data yang tidak akurat atau tidak lengkap dapat menyebabkan deteksi yang salah (false positive) atau bahkan gagal mendeteksi kebocoran yang sebenarnya terjadi.

Selain itu, kompleksitas sistem TI di perusahaan juga dapat menyulitkan integrasi AI secara menyeluruh.

Risiko keamanan tetap harus diwaspadai, karena sistem AI sendiri bisa menjadi target serangan jika tidak dilindungi dengan baik.

Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan perlu melakukan analisis kebutuhan secara mendalam, memilih solusi yang tepat, dan memastikan sistem AI yang digunakan benar-benar mampu meningkatkan keamanan data serta mencegah kebocoran yang dapat merugikan bisnis.


Langkah Praktis untuk Perusahaan

Agar tetap aman memanfaatkan ChatGPT, beberapa langkah ini bisa diterapkan:

  • Edukasi karyawan tentang risiko memasukkan data sensitif.

  • Gunakan versi enterprise ChatGPT yang lebih aman.

  • Terapkan kebijakan internal soal penggunaan AI.

  • Lengkapi dengan SealSuite agar IT punya kontrol penuh atas data dan akses.


Manfaatkan AI, Lindungi Data Perusahaan Anda

ChatGPT adalah inovasi luar biasa. Ia bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Namun, tanpa aturan yang jelas, ChatGPT bisa menjadi pisau bermata dua dan menyebabkan kebocoran data perusahaan.

Solusinya bukan berhenti menggunakan AI, melainkan menggunakan teknologi yang tepat untuk melindungi data.

Dengan SealSuite, perusahaan Anda bisa mengadopsi AI dengan tenang, aman, dan tetap kompetitif.

Ingin tahu bagaimana SealSuite bisa melindungi data perusahaan Anda? Hubungi Tim Virtuenet untuk demo gratis sekarang.





Temukan insight lainnya dari solusi Virtuenet:

Virtuenet IG Background 01.jpg
lark lets get started.jpg

Hubungi kami sekarang!

Thanks for submitting!

Virtuenet IG Background Blog.jpg
Virtuenet by Prasetia logo

Graha Aruna, Jalan Antara No. 47
Kel. Pasar Baru, Sawah Besar
Jakarta Pusat 10710

whatsapp number
virtuenet instagram
virtuenet linkedin
virtuenet youtube

@2024 Virtuenet by Prasetia

bottom of page