Cashflow Perusahaan Bermasalah? Begini Cara Menjaga Stabilitas Keuangan Bisnis Anda
- Virtuenet

- 2 hari yang lalu
- 9 menit membaca

Cashflow perusahaan adalah cermin kesehatan bisnis yang paling jujur. Memahami apa itu cash flow sangat penting karena cash flow perusahaan yang sehat menjadi indikator utama stabilitas dan pertumbuhan keuangan bisnis. Banyak perusahaan merasa sudah mencapai omzet besar setiap bulan, tetapi kondisi keuangan mereka justru terus menurun. Uang yang masuk tidak sebanding dengan uang yang keluar, bahkan sering kali jumlah pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan, sehingga menyebabkan masalah cash flow. Bahkan, beberapa bisnis harus menutup biaya operasional menggunakan dana cadangan kas, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan bisnis ketika arus kas yang masuk tidak sesuai dengan proyeksi arus kas sebelumnya.
Ini adalah situasi yang sangat umum dan sering kali membuat para pemilik bisnis bingung. Jika penjualan meningkat, seharusnya semuanya semakin baik. Namun kenyataannya, arus kas yang sehat tidak hanya ditentukan oleh banyaknya transaksi, melainkan oleh bagaimana bisnis mengatur cash flow perusahaan secara menyeluruh: mulai dari penjualan, pembelian, stok, hingga pembayaran pelanggan dan vendor.
Di banyak perusahaan, masalah cashflow bukan muncul karena penurunan penjualan, tetapi muncul dari proses-proses kecil yang tidak terlihat: invoice yang terlambat dikirim, pembayaran yang pelanggan lakukan secara lambat, pesanan pembelian yang tidak terkontrol, biaya operasional yang membengkak, laporan arus kas yang tidak pernah lengkap dan akurat, dan lainnya.
Jika dibiarkan, perlahan-lahan bisnis akan kehilangan stabilitas keuangan. Ini dapat menyebabkan masalah cash flow yang lebih besar dan menghambat pertumbuhan bisnis. Untuk itu, penting bagi pemilik bisnis untuk disiplin dalam mengelola keuangan dan tidak mengabaikan setiap detail arus kas.
Pengertian Cash Flow
Cash flow adalah istilah yang menggambarkan jumlah uang yang masuk dan keluar dari bisnis Anda dalam jangka waktu tertentu. Dalam dunia keuangan yang dinamis, mengatur cash flow menjadi salah satu aspek terpenting untuk menjaga kelangsungan bisnis. Uang yang masuk ke perusahaan, baik dari penjualan produk atau layanan, investasi, maupun pinjaman, merupakan arus kas masuk yang menjadi sumber daya utama untuk mendukung operasional.
Sebaliknya, arus kas keluar adalah jumlah uang yang digunakan untuk membayar berbagai kebutuhan bisnis, seperti biaya operasional, gaji karyawan, pembelian bahan baku, hingga pembayaran hutang. Perbedaan antara uang yang masuk dan keluar akan menentukan saldo kas yang dimiliki perusahaan pada akhir periode. Manajemen cash flow yang baik akan memastikan bahwa arus kas yang masuk dan keluar selalu seimbang, sehingga keuangan yang dimiliki perusahaan tetap sehat.
Penting untuk memahami bahwa cash flow bukan hanya soal mencatat transaksi, tetapi juga tentang bagaimana Anda mengelola arus kas secara strategis agar bisnis tetap berjalan lancar. Dengan manajemen cash flow yang tepat, Anda dapat mengantisipasi kebutuhan dana, menghindari kekurangan kas, dan memastikan bisnis Anda siap menghadapi tantangan di masa depan.
Penjualan Tinggi, Tetapi Cashflow Seret: Bagaimana Bisa Terjadi?
Ketika bisnis mengalami peningkatan revenue, wajar bila manajemen merasa aman. Namun, cash flow bisnis tidak berjalan dengan logika “semakin besar penjualan produk atau layanan yang anda miliki, semakin banyak uang masuk.” Kenyataannya jauh lebih kompleks.
Sering kali, jumlah uang yang dicatat sebagai omzet tidak sama dengan uang yang benar-benar masuk ke rekening perusahaan. Ada jeda panjang antara transaksi dan penerimaan kas, terutama akibat pembayaran yang tertunda, yang membuat bisnis merasa seperti bergerak, tetapi tidak punya likuiditas. Jika arus kas keluar lebih banyak daripada arus kas masuk, atau pengeluaran lebih besar dari pemasukan, ini dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius.
Dalam praktiknya, cashflow perusahaan seret karena beberapa alasan berikut:
Pertama, arus kas yang masuk tidak sesuai dengan jadwal. Pelanggan membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan pembayaran yang telah jatuh tempo. Beberapa perusahaan bahkan tidak punya sistem pengingat otomatis, sehingga keterlambatan pembayaran yang menumpuk membuat kas perusahaan menipis. Anda bisa mulai menerapkan sistem pengingat pembayaran otomatis untuk mengurangi risiko ini. Anda juga dapat memberikan insentif untuk pembayaran yang lebih cepat.
Kedua, biaya operasional semakin besar dari bulan ke bulan. Banyak pengeluaran kecil yang tidak terlihat, tetapi jika dikumpulkan, jumlahnya bisa sangat besar. Ketika pengeluaran tidak dipantau dengan baik, kondisi keuangan bisnis menjadi rentan. Ini dapat diatasi dengan memonitor pengeluaran secara rutin; kamu juga bisa menggunakan aplikasi keuangan untuk membantu pencatatan. Juga dapat membantu jika anda melakukan evaluasi berkala terhadap biaya operasional.
Ketiga, perusahaan tidak memiliki gambaran menyeluruh mengenai keuangan perusahaan. Laporan keuangan dan laporan arus kas biasanya datang terlambat, sehingga manajemen tidak bisa melihat apakah bisnis sedang dalam risiko kekurangan dana. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah mempercepat proses pelaporan keuangan agar keputusan bisnis lebih tepat waktu.
Pada akhirnya, penjualan besar produk atau layanan yang anda tawarkan hanya menjadi angka di laporan laba rugi tanpa memberikan dampak nyata bagi stabilitas keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Akar Masalah Cashflow yang Sering Tidak Disadari

Masalah arus kas adalah hasil dari rangkaian proses bisnis yang tidak berjalan optimal. Jika Anda merasa bisnis Anda sudah “bergerak cepat,” tetapi kas perusahaan tetap seret, kemungkinan besar beberapa hal berikut sedang terjadi di belakang layar dan lainnya.
Penagihan Tidak Tepat Waktu. Tanpa automasi, invoice sering dikirim terlambat. Ketika proses manual mendominasi, keterlambatan bisa terjadi berkali-kali, membuat arus kas yang masuk tidak terprediksi. Ini dapat menyebabkan masalah cash flow yang serius dan tidak boleh diabaikan. Anda bisa mulai menggunakan sistem automasi penagihan yang bisa membantu mempercepat proses pembayaran.
Kurangnya Proyeksi Arus Kas. Banyak perusahaan tidak memiliki proyeksi arus kas yang jelas. Tanpa gambaran kebutuhan dana di masa depan, perusahaan rentan menghadapi kekurangan dana saat pengeluaran besar datang tiba-tiba. Anda juga dapat membuat proyeksi arus kas secara rutin agar masalah cash flow dapat diantisipasi lebih awal.
Data Tidak Terintegrasi. Ketika data penjualan, inventory, dan pembelian tidak berada pada satu sistem, laporan keuangan tidak bisa menggambarkan kondisi sebenarnya. Data terintegrasi dapat digunakan untuk memantau arus kas secara real-time dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih akurat. Ini dapat mengurangi risiko keputusan yang salah dan tidak berdasarkan data terbaru.
Stok Menumpuk Tanpa Perputaran. Inventory adalah salah satu penyebab paling umum arus kas macet. Stok yang dibeli terlalu banyak membuat modal kerja perusahaan terkunci. Ketika stok ini tidak cepat terjual, arus kas terganggu. Anda bisa menerapkan sistem manajemen stok yang bisa mempercepat perputaran barang, dan kamu juga bisa memberikan diskon untuk stok lama agar cash flow lebih lancar.
Pengeluaran Tidak Terkontrol. Tanpa sistem pengawasan pembelian yang rapi, divisi bisa melakukan pemesanan tanpa mengecek stok yang ada. Meski terlihat kecil, pengeluaran semacam ini bisa memperburuk kondisi arus kas bisnis. Anda juga dapat membuat anggaran belanja yang ketat dan tidak membiarkan pengeluaran tanpa persetujuan.
Semua akar masalah ini merusak cashflow sedikit demi sedikit, hingga akhirnya menjadi masalah cash flow besar yang memengaruhi operasional. Yang bisa Anda lakukan adalah mulai menerapkan solusi di atas secara disiplin. Juga dapat mempertimbangkan konsultasi dengan ahli keuangan untuk mengatasi masalah cash flow secara menyeluruh.
Mengapa Kondisi Keuangan Tidak Stabil Meski Bisnis Berjalan Baik
Stabilitas cash perusahaan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan menjual produk atau layanan, tetapi oleh kemampuan untuk mengelola arus kas yang masuk dan keluar secara konsisten. Jika pengelolaan keuangan tidak dilakukan dengan baik, masalah cash flow bisa muncul dan menghambat pertumbuhan bisnis.
Sering kali, bisnis merasa sudah melakukan semuanya dengan baik, tetapi tetap mengalami kekurangan dana. Jika itu terjadi, biasanya penyebabnya adalah:
Tidak memiliki laporan keuangan dan laporan arus kas yang real-time, ini dapat menyebabkan keputusan yang kurang tepat dalam pengelolaan dana
Arus kas tidak dipantau secara detail, yang bisa membuat pengeluaran tidak terkontrol
Tidak ada cadangan kas yang cukup untuk jangka pendek, juga dapat meningkatkan risiko gagal bayar kewajiban
Pembiayaan jangka pendek lebih sering digunakan sebagai penolong, yang juga dapat menambah beban bunga
Perusahaan tidak memiliki sistem untuk mengatur cash flow lebih efisien, ini dapat memperburuk masalah cash flow
Kondisi keuangan yang tidak stabil dapat terjadi bahkan pada perusahaan yang tampak berkembang, karena mereka tidak memiliki proses operasional yang membantu arus kas bergerak dengan baik. Anda bisa mulai dengan membuat laporan arus kas sederhana, dan anda juga dapat menyiapkan cadangan kas untuk menghadapi kebutuhan mendadak. Kamu juga bisa mempelajari cara mengelola cash flow melalui pelatihan atau konsultasi keuangan.
Jika bisnis hanya bergantung pada penjualan tanpa memahami arus kas secara menyeluruh, maka bisnis tersebut sangat rentan terhadap kejutan finansial yang tidak terduga. Ada banyak langkah yang bisa diambil untuk memperbaiki stabilitas keuangan, seperti memantau piutang secara rutin dan memberikan insentif pembayaran lebih awal kepada pelanggan.
Bagaimana Sistem yang Tepat Membantu Mengelola Arus Kas

Arus kas adalah salah satu aspek yang paling sulit dikendalikan jika perusahaan masih mengandalkan proses manual. Untuk menjaga cash flow bisnis tetap sehat, bisnis perlu sistem yang mampu:
Memberikan laporan arus kas secara real-time yang bisa membantu pengambilan keputusan cepat
Menghasilkan proyeksi arus kas yang akurat, ini dapat memudahkan perencanaan keuangan jangka panjang
Memantau biaya operasional yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi penghematan
Mengelola pesanan pembelian yang juga dapat meningkatkan efisiensi proses procurement
Memantau stok dan pergerakan inventory yang bisa mencegah kehabisan barang atau overstock
Menyatukan data keuangan perusahaan dalam satu platform yang dapat digunakan untuk analisis menyeluruh
Mengurangi human error dari proses manual, ini dapat meningkatkan akurasi data keuangan
Inilah peran sistem ERP modern. ERP membantu perusahaan mengelola seluruh proses bisnis, mulai dari penjualan, pembelian, inventory, hingga laporan keuangan, dalam satu platform terintegrasi yang bisa meningkatkan efisiensi dan transparansi.
Dengan ERP berbasis cloud, bisnis dapat melihat seluruh arus kas secara transparan: uang yang masuk, uang yang keluar, kas yang tersedia, serta risiko finansial yang akan datang. Ini dapat membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih tepat waktu dan efektif. Anda juga bisa memanfaatkan fitur otomatisasi untuk mengurangi beban kerja manual, dan kamu juga bisa mengoptimalkan pengelolaan cash flow dengan data yang selalu up-to-date.
Dan di antara berbagai sistem ERP, salah satu yang paling dikenal dalam menjaga arus kas perusahaan tetap stabil adalah NetSuite. Anda bisa mempertimbangkan solusi ini untuk mendukung pertumbuhan bisnis anda.
Bagaimana NetSuite Membantu Menjaga Arus Kas yang Sehat

NetSuite adalah solusi ERP cloud global yang dirancang untuk membantu perusahaan mengelola cashflow perusahaan dengan lebih efektif. Sistem ini menyatukan seluruh proses bisnis menjadi satu alur terintegrasi sehingga keuangan bisnis bisa dilihat dari satu dashboard. NetSuite dapat digunakan untuk mengelola arus kas, memantau piutang, dan mengoptimalkan pembayaran.
Ini dapat membantu bisnis anda mengambil keputusan keuangan yang lebih cerdas dan efisien. NetSuite juga dapat meningkatkan transparansi keuangan dan mempercepat proses akuntansi. Anda bisa memanfaatkan fitur-fitur NetSuite yang bisa membantu memperkuat posisi keuangan bisnis anda. Anda juga dapat menyesuaikan modul sesuai kebutuhan bisnis, dan kamu juga bisa belajar mengelola cash flow dengan lebih baik menggunakan sistem ini.
Berikut adalah fitur NetSuite yang paling berdampak pada stabilitas arus kas:
1. Order-to-Cash yang Lebih Cepat
NetSuite memungkinkan perusahaan mengirim invoice secara otomatis, memantau pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan, dan melihat aging AR secara real-time. Dengan automasi ini, perusahaan dapat mengurangi keterlambatan pembayaran yang sering terjadi dan meningkatkan uang yang masuk. Ini dapat mempercepat proses penagihan dan juga dapat membantu menjaga arus kas tetap stabil. Sistem ini juga menyediakan fitur yang bisa memudahkan perusahaan dalam mengelola piutang dan pembayaran pelanggan secara efisien.
2. Kontrol Pembelian dan Biaya Operasional
Semua purchase request dan pembelian harus melalui approval yang sesuai kebijakan perusahaan. Sistem approval ini dapat digunakan untuk memastikan bahwa setiap pengeluaran telah mendapat persetujuan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Ini dapat membantu perusahaan mengontrol biaya operasional secara efektif. Selain itu, sistem ini juga dapat memberikan lapisan kontrol tambahan yang bisa mencegah pemborosan dan memastikan pengeluaran tetap sesuai dengan budget.
3. Manajemen Inventory Terintegrasi
NetSuite memantau stok di seluruh cabang, gudang, atau outlet secara real-time dan dapat digunakan untuk melacak pergerakan barang secara akurat. Ini dapat membantu perusahaan menghindari pembelian berlebih yang bisa mengunci kas perusahaan dalam inventory. Sistem ini juga dapat memberikan notifikasi stok minimum dan laporan yang bisa digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
4. Proyeksi Arus Kas yang Akurat
Dengan data yang terintegrasi, NetSuite dapat memberikan proyeksi arus kas berdasarkan penjualan, pengeluaran, dan tren operasional yang dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan dana dan pengambilan keputusan keuangan. Ini dapat membantu perusahaan mengelola cash flow secara lebih efektif dan efisien. Proyeksi arus kas juga dapat memberikan gambaran tentang potensi kekurangan atau kelebihan dana, yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan bisnis atau investasi strategis. Perusahaan dapat merencanakan pendanaan jangka pendek maupun jangka panjang dengan lebih efektif.
5. Laporan Keuangan Real-Time
NetSuite mempercepat proses closing bulanan dan menghasilkan laporan keuangan yang selalu up-to-date. Data real-time yang tersedia dapat digunakan untuk memantau kondisi keuangan secara langsung, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan lebih cepat. Ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pelaporan keuangan. Sistem ini juga dapat menyediakan fitur analisis tambahan yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi tren keuangan dan peluang pengembangan bisnis. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya mendapatkan laporan keuangan yang akurat, tetapi juga dapat mengelola arus kas dan aset secara lebih efektif.
Bisnis dan Keuangan: Menyatukan Strategi dan Stabilitas
Dalam mengelola bisnis, menyatukan strategi bisnis dengan stabilitas keuangan adalah langkah penting untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Cara mengatur cash flow yang efektif akan membantu bisnis Anda tetap tangguh menghadapi perubahan pasar dan tantangan di masa depan. Mengatur cash flow bukan hanya soal mencatat pemasukan dan pengeluaran, tetapi juga tentang membuat proyeksi arus kas yang akurat agar Anda dapat memprediksi kebutuhan dana di masa mendatang.
Dengan memantau laporan arus kas secara rutin, Anda dapat mengetahui posisi kas yang dimiliki dan memastikan cadangan kas selalu cukup untuk menghadapi situasi tidak terduga. Selain itu, proyeksi arus kas yang baik akan membantu Anda mengambil keputusan strategis, seperti kapan waktu yang tepat untuk melakukan investasi atau menambah modal kerja. Ini akan membantu bisnis Anda menghindari masalah keuangan yang tidak perlu dan menjaga keuangan bisnis tetap stabil.
Penting untuk diingat, stabilitas keuangan bisnis Anda sangat bergantung pada kemampuan untuk mengelola arus kas yang masuk dan keluar dengan disiplin. Dengan cara ini, Anda dapat membangun fondasi keuangan yang kuat, menjaga kelangsungan bisnis, dan meraih pertumbuhan di masa depan.
Saatnya Membangun Cashflow yang Lebih Sehat untuk Bisnis Anda
Cashflow yang sehat adalah fondasi stabilitas keuangan. Penjualan tinggi hanyalah permukaan, yang menentukan keberlanjutan bisnis adalah kemampuan untuk menjaga arus kas tetap mengalir dengan baik. Anda bisa mulai dengan menerapkan strategi pengelolaan cash flow yang efektif, yang bisa membantu bisnis Anda tetap stabil di tengah tantangan.
Dengan sistem yang tepat seperti NetSuite, perusahaan dapat:
Mengurangi risiko kekurangan dana
Mempercepat penerimaan kas
Mengontrol pengeluaran
Meningkatkan kondisi keuangan jangka panjang
Memperkuat pondasi operasional
Anda juga dapat memberikan insentif pembayaran lebih awal kepada pelanggan atau mengelola piutang secara disiplin. Ini dapat meningkatkan arus kas dan memperkuat posisi keuangan bisnis Anda. Kamu juga bisa mempelajari proses akuntansi lebih lanjut untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan.
Jika Anda ingin mengetahui bagaimana NetSuite dapat membantu bisnis Anda mengelola arus kas dengan lebih baik, Hubungi tim Virtuenet sekarang untuk konsultasi dan demo gratis.
Temukan insight lainnya dari solusi Virtuenet:

%20sponsor.png)




